Penabuh Darbuka Autodidak Dari Panti Asuhan


PONTIANAK - Sejak usia 8 Tahun, Muhammad Ana Jeemi telah merantau ke Ibu kota untuk mengenyam pendidikan pada Panti Asuhan. Karena ia mengaku sejak kecil sudah Yatim Piatu. 

Pria asli dari Kota Pontianak ini, kini sudah dewasa. 

Saat kami bertemu disalah satu warung kopi yang ada dikawasan Coffee Street Pontianak, ia sedang mengamen dengan menggunakan alat musik darbuka.

Selesai melantunkan lagu, kami mengajak dirinya berbincang singkat. Jeemi menuturkan, dari Panti Asuhan yang ada Jakartalah ia dapat menyelesaikan pendidikannya hingga tamat SMA. Namun Jeemi tidak sempat menjelaskan nama Panti tempat ia belajar saat itu hingga dewasa seperti saat ini. Rabu (18/5/2022).


Dari dialog singkat kami terungkap bahwa, sejak menamatkan pendidikan SMA di Jakarta, dirinya kembali ke Pontianak. Dan sejak 5 tahun lalu ia memutuskan untuk mengamen dalam mencari nafkah, karena sebelumnya sudah diusahakan mencari pekerjaan tak kunjung berhasil.

Karakter yang tergambar dari pertemuan dan dialog singkat kami, pria berusia kepala tiga ini memiliki pribadi yang komunikatif. Jeemi juga mempunyai cita-cita dan ingin mendapatkan pekerjaan agar dapat membangun rumah tangga.

Dari tabuhan darbuka dan lantunan lagu yang dinyanyikan, kantong plastik sebagai pundi-pundi rupiah suguhan warga kota Pontianak digantungkan pada alat musik yang ia gunakan. Jeemi tetap optimis, walau pendapatannya dari mengamen tidak menentu. Ia yakin, hidup harus dijalani dan Tuhan Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan yang terbaik untuknya. 

Teruslah berkarya, karena karya akan menjadi aset yang dimiliki sekaligus merupakan kekayaan. (admin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak