Seni Budaya Jepin Lembut Warisan Budaya Tak Benda Perlu Dilestarikan


SAMBAS - Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat ada satu jenis tarian tradisional yang dahulu sudah dikenal dengan nama Tarian Jepin Lembut. Tarian ini memiliki perbedaan dengan jepin pada umumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari gerakannya lembut dan gemulai.

Peran dari petikan alat musik gambus pada tari Jepin Lembut ini sangat penting. Karena dari nada-nada yang dikeluarkan gambus tersebut nantinya akan mengiringi syair-syair Islami yang didendangkan bersama tabuhan rebana, gendang, gong, marawis dan marakas. Sehingga lantunan syair menyatu bersama gerakan tari Jepin Lembut.

Namun saat ini, kelompok pelestari tari tradisional ini mengalami krisis pemain gambus melayu.

Munjiri, yang biasa warga sekitar memanggilnya Ne' aki dan usianya kini sudah mencapai 82 tahun. Ne' Aki ini adalah satu-satunya pemain musik gambus yang masih lincah dan atraktif dalam mengiringi tarian Jepin Lembut. Beliau juga sangat pandai menyusun syair dan melantunkannya sambil memainkan gambus. Ne' Aki Munjiri ini berdomisili di Dusun Teluk, Desa Sentebang, Kec. Jawai, Kab. Sambas.

Salah seorang pemerhati budaya dan juga pencinta tari tradisional Jepin Lembut, Harsi Harip, S.H menuturkan, Ne' Aki Munjiri sudah dianggap maestro pemain gambus melayu di daerah mereka. Karena kepiawaiannya memetik gambus pengayuh tersebut mampu memberikan nuansa asli dari tari Jepin Lembut ini.

"Ne' aki ini sudah maestro, karena tinggal beliaulah satu-satunya yang dapat memainkan gambus melayu disini. Beliau pun sudah dari usia muda sudah pandai memainkannya hingga sekarang. Makanya kami selalu bersama beliau jika ada pagelaran tari Jepin Lembut ini ditampilkan", kata Harsi saat berkunjung ke rumah Ne' aki untuk memproduksi konten tari Jepin Lembut di Desa Sentebang, Kec. Jawai, Rabu (11/5/2022) kemarin.

Melihat pentingnya peran gambus pada tari tradisional Jepin Lembut yang menjadi icon Kabupaten Sambas ini, sangatlah penting untuk mencari generasi pemainnya. Supaya niat melestarikan kekayaan bangsa dari Serambi Mekah Kalimantan Barat ini dapat terus terjaga.

Dari sisi penarinya sendiri yang terdiri dari dua orang laki-laki ini, sudah diturunkan dari gurunya yang saat ini sudah wafat. Gerakan-gerakan tari Jepin Lembut ini telah dipelajari beberapa anak muda di Kecamatan Tebas. Sehingga yang paling mendesak diregenerasi adalah pemain gambus.

Tarian Jepin Lembut ini juga jika dilihat dari gerakan yang ditampilkan cukup unik. Salah seorang penarinya Abdul Rokhim, yang telah menerima pelajaran dari orangtua yang mengajarinya menjelaskan, gerakan yang ditunjukkan pada tarian Jepin Lembut ini adalah gerakan-gerakan dari alam. Misalnya gerakan mayang mengurai, nyiur melambai, surung dayung dan yang lainnya. Gerakan itu, katanya, dikombinasikan jadi satu bersama gerakan tari islami yang sudah ada sejak dahulu. 

"Hitungannya itu ada tujuh langkah, jadi menirukan gerakan-gerakan dari alam", kata Rokhim.

Harsi dan Abdul Rokhim adalah dua sosok pemuda yang memiliki keinginan yang sangat tinggi dalam upaya pelestarian tari Jepin Lembut ini. Sehingga mereka berharap, pemerintah dan instansi terkait dapat memberikan dukungan dan motivasi baik dari sisi personil, perlengkapan dan promosi.

Apalagi Jepin Lembut saat ini sudah masuk dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas.

"Kemarin, alhamdulillah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas, bahwasanya seni budaya Japin Lambut Desa Bekut, Kecamatan Tebas, sudah masuk dalam kategori warisan budaya tak benda, yang memang menjadi cagar budaya di Kabupaten Sambas", kata Harsi menegaskan pada akhir penjelasannya. (admin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak