Beriman Dan Berbudaya, GBKP Sintang Dikunjungi Hamba Tuhan Dari Cibubur



Pelayanan GBKP untuk meningkatkan keimanan serta melestarikan adat dan budaya bagi warga karo yang merantau ke Kalimantan Barat, terus dilakukan dengan konsisten. 

Setelah sebelumnya warga karo di Kota Sintang dikunjungi oleh Tim Pekabaran Injil (PI) dari GBKP Runggun Pondok Gede beberapa bulan lalu, kini kembali dikunjungi oleh Tim PI dari GBKP Runggun Cibubur, Sabtu (27/8/2022). 


Kehadiran Tim PI Runggun Cibubur, Pdt. Yohana Samueline br Ginting, S. Th dan Pt. Martin Luther Peranginangin di Sintang didampingi juga oleh Tim PI dan hamba Tuhan dari GBKP Runggun Pontianak. 

Warga karo nasrani yang ada di Sintang saat ini telah memiliki persekutuan keluarga atau perpulungen jabu-jabu (PJJ) berikut pengurus yang telah dibentuk sebagai motor penggerak jalannya berbagai program kerja. 


Saat melaksanakan ibadah persekutuan keluarga di Sintang mengambil bahan dan tema sesuai dengan yang telah disusun pada buku bimbingan persekutuan keluarga GBKP secara sinodal. 

Berbagai kesaksian disampaikan oleh perwakilan jemaat yang hadir sesuai dengan tema "iangkat guna nampati" (bhs : karo) "diangkat menjadi penolong" (bhs : ind) dengan bacaan nats alkitiab Ester 4:12-17. Melalui tema tersebut diharapkan jemaat tetap solid memupuk rasa saling tolong menolong antar sesama umat manusia serta mengaplikasikannya pada tatanan kehidupan yang sesuai dengan perintah Tuhan. 


Pdt. Yohana Samueline juga menyampaikan agar setiap jemaat, khususnya warga dan keluarga besar karo di Sintang memberikan pelayanan berdasarkan kasih. Melalui talenta yang diberikan Tuhan kepada tiap manusia, dapat bermanfaat kebaikan bagi sesama. 

Jemaat yang hadir pada PJJ tersebut mulai anak-anak hingga orang dewasa yang dipimpin oleh pengurus. 


Salah seorang hamba Tuhan dari GBKP Pontianak, Dk. Jedi Jaminta Milala yang ikut mendampingi berjalannya ibadah tersebut menjelaskan, kegiatan PI GBKP tidak semata-mata hanya pemberitaan kabar baik firman Tuhan. Melainkan juga membawa misi pelestarian budaya karo, agar tradisi warga karo diperantauan tetap mengenal budaya dengan baik. 


"PI ini, GBKP juga membawa pelestarian budaya. Misalnya ertutur, menjelaskan etika-etika kehidupan pada suku karo. Dan yang paling mendasar adalah, jika ada keluarga karo yang belum melaksanakan adat perkawinan, GBKP juga dapat secara sederhana mengakomodirnya. Tentunya perlu dirundingkan bersama terlebih dahulu ya. Itulah tugas PI kita, membangun spiritual warga karo khususnya umat nasrani dan melestarikan budaya berlaku pada semua orang karo walaupun berbeda keyakinan dan latar belakang", kata Jedi. 



Usai melaksanakan ibadah PJJ, keesokan harinya dilanjutkan dengan pelayanan memberikan kata penghiburan kepada warga karo yang berduka cita. Pada sore harinya dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah minggu bersama di gereja oikumene alambhana dilingkungan Bekang Korem 121/Abw Sintang. 




Ibadah minggu dipandu oleh Pt. Martin Luther Peranginangin sebagi liturgos dan pembawa firman Pdt. Yohana Samueline, S. Th. 

Dalam khotbahnya, pendeta Yohana yang notabene adalah pelayan di GBKP Runggun Cibubur menyampaikan bahwa selaku pengikut Kristus haruslah mengutamakan undang-undang Tuhan dari segalanya. Walaupun adat budaya tetap dijalankan namun tidak bersinggungan dengan firman Tuhan. Selain itu, pendeta Yohana juga mengajak setiap warga jemaat agar tetap melayani dengan sungguh-sungguh dan tidak menduakan Tuhan dalam kehidupannya. Beriman dan berbudaya itulah yang selalu dijalankan pada tatanan kehidupan warga GBKP. 



Ibadah minggu diakhiri dengan diskusi singkat terkait rencana kehadiran pelayan di Sintang, agar pelayanan kepada jemaat dan simpatisan lebih intens terlaksana. (admin) 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak