KAPUAS HULU - tigan-tvnetwork.com
Tiga orang anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia – Malaysia Yonarmed 10/Brajamusti Pos Kotis Nanga Badau diamankan oleh Pasukan Gerakan Am (PGA) di wilayah Batu Kaya Lubok Antu, Serawak, Malaysia, Minggu (28/01/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Informasi tersebut sempat tersebar digrup-grup WhatsApp dan telah terbit juga dibeberapa media online.
Diberitakan bahwa identitas tiga oknum Satgas Pamtas Yonarmed 10/Brajamusti Pos Kotis Nanga Badau yang diamankan oleh Polisi Malaysia ialah berpangkat Lettu Arm, Sertu Arm dan Serda Arm.
Ketiga dikabarkan ditangkap karena diduga hendak menyelundupkan sembako berupa tong gas elpiji 16 Kg Malaysia dan beras Malaysia kemasan 10 kg sebanyak 200 karung, dari perjalanan Lubok Antu Malaysia menuju Perbatasan RI – Malaysia Sempadan Riong.
Menanggapi pemberitaan tersebut yang masih sepihak, Kapendam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan penangkapan itu salah pengertian.
Menurut Kapendam XII/Tanjungpura, anggota tersebut pergi ke Lubok Antu untuk berbelanja. Dan itu merupakan kegiatan rutin. Dimana setiap Minggu anggota pergi ke sana untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk pos, karena harganya lebih murah.
“Biasanya mereka belanjanya siang hari. Kemarin anggota belanjanya malam. Kebetulan di sana sedang berlangsung patroli polisi. Satu orang warga sipil kabur, tiga anggota ya tetap berada di lokasi,” kata Rizal, Senin (29/01/2024).
Kemungkinan juga, lanjutnya, pasokan kebutuhan pokok di Pos sedang habis, sehingga anggota berpikir untuk kebutuhan makan besok bagaimana. Mereka akhirnya pergi berbelanja di toko yang jaraknya kurang lebih tiga sampai empat kilometer dari perbatasan.
Rizal menerangkan, saat ini ketiga anggota Satgas Pamtas tersebut masih berada di negari jiran Malaysia untuk menjalani pemeriksaan, mengenai tujuan mereka ke Lubuk Antu.
“Ini hanya miskomunikasi saja. Sementara ketiganya saat ini lagi diurus untuk kembali ke perbatasan Indonesia,” ucap Rizal.
Sementara dikutip dari kutai.inews.id menyebutkan bahwa Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar juga membeberkan perihal adanya informasi penangkapan tersebut. Menurutnya kejadian tersebut adalah miss komunikasi.
"Kejadian sebenarnya adalah anggota Satgas Pamtas kehabisan gas untuk memasak, saat akan menukar tabung gas ke toko yang ada di wilayah malaysia, ada Patroli Polisi Malaysia, namun pemilik mobil (dari toko yang jual gas) melarikan diri. Selanjutnya anggota satgas di bawa ke kantor polisi Malaysia untuk dimintai keterangan, setelah selesai diperiksa rencana besok akan kembali ke pos Satgas Pamtas di Perbatasan RI-Malaysia," kata Kapuspen TNI. (**)