Jakarta - tigan-tvnetwork.com
Animo masyarakat untuk mendaftar sebagai Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) terus meningkat, dengan jumlah pendaftar yang telah mencapai 8.016 orang. Secara keseluruhan, total pendaftar untuk rekrutmen anggota Polri, termasuk Tamtama, Bintara, dan Akpol, mencapai 116.732 orang, dengan mayoritas pendaftar berasal dari jalur Bintara, Jumat (28/2/2025).
Menanggapi tingginya antusiasme ini, Polri menegaskan bahwa proses rekrutmen dilakukan secara transparan dan tidak ada jalur khusus. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Dedi Prasetyo, mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur oleh oknum yang mengklaim dapat membantu meloloskan peserta seleksi dengan imbalan uang.
"Sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, jalur masuk Akpol hanya satu, yaitu jalur reguler. Tidak ada dikotomi atau kuota khusus. Semua peserta harus melalui seleksi yang sama," ujar Komjen Dedi Prasetyo.
Seleksi Transparan dan Akuntabel
Polri memastikan bahwa seluruh tahapan seleksi dilakukan secara transparan, dengan sistem penilaian real-time. Nilai dari setiap tes, mulai dari renang, lari, akademik, hingga psikologi, akan langsung ditampilkan di layar, sehingga peserta dapat melihat hasilnya secara langsung.
"Setiap peserta bisa melihat sendiri hasil tes mereka. Jika ada ketidaksesuaian, mereka diberi kesempatan untuk mengoreksi ke panitia. Sistem ini sudah berjalan bertahun-tahun untuk memastikan kejujuran dan akuntabilitas dalam rekrutmen," jelas Dedi.
Dengan sistem ini, peserta seleksi tidak hanya dapat menilai performa mereka sendiri, tetapi juga memahami bobot nilai dari masing-masing tes, sehingga rekrutmen benar-benar berbasis kemampuan individu.
Waspada Terhadap Penipuan!
Polri mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya pada calo atau pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang. Dedi menegaskan bahwa banyak kasus di mana orang tua tertipu, telah membayar sejumlah uang, tetapi anak mereka tetap tidak lolos seleksi.
"Kunci untuk lolos seleksi adalah persiapan yang matang dan latihan yang serius. Jangan tertipu oleh pihak yang mengaku bisa meluluskan dengan cara instan. Jika ada yang menawarkan jalur pintas, segera laporkan ke kepolisian," tegasnya.
Tahapan Seleksi Akpol
Berikut beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui peserta di tingkat daerah dan pusat:
1. Seleksi di Tingkat Daerah:
- Pemeriksaan administrasi awal
- Pemeriksaan kesehatan tahap I
- Tes psikologi tahap I (Computer Assisted Test)
- Tes akademik tahap I (CAT) mencakup pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, penalaran numerik, dan Bahasa Indonesia
- Tes kemampuan jasmani (lari, renang, dan pemeriksaan antropometrik)
Pemeriksaan kesehatan tahap II
Pendalaman psikologi dan wawancara
Sidang penetapan kelulusan tingkat daerah
2. Seleksi di Tingkat Pusat:
- Pemeriksaan administrasi lanjutan
- Pemeriksaan kesehatan tahap I dan II
- Tes akademik dan tes psikologi wawancara
- Tes kesamaptaan jasmani dan pemeriksaan penampilan
- Sidang terbuka kelulusan tingkat pusat
Dengan proses seleksi yang ketat dan transparan, Polri berharap dapat melahirkan taruna-taruna Akpol yang berkualitas, berintegritas, dan siap menjalani pendidikan kepolisian dengan baik.
Kesimpulan
Polri menegaskan bahwa rekrutmen Akpol, Bintara, dan Tamtama dilakukan secara bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH). Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu mencari jalur belakang atau menggunakan jasa calo, karena itu dipastikan sia-sia.
Jika menemukan praktik penipuan rekrutmen, masyarakat diminta segera melaporkannya kepada pihak kepolisian agar tindakan hukum dapat diambil terhadap pelaku. (Humas Polri)