Kementan dan Polri Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Jagung 2025, Target Tambahan Produksi 4 Juta Ton



Dalam rangka percepatan swasembada jagung nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Polri menggelar rapat analisis dan evaluasi (Anev) secara daring, Sabtu (5/4/2025). 

Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB ini diikuti oleh jajaran Kementan dan Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan, dari tingkat Mabes hingga Polda Papua. Fokus utama adalah mendorong realisasi tambahan produksi jagung sebesar 4 juta ton dari program penanaman 1 juta hektar lahan di seluruh Indonesia.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Dr. Yudi Sastro, menjelaskan bahwa pihaknya telah memetakan potensi lahan dan menyiapkan bantuan berupa benih, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta dukungan teknis dari BSIP. Namun, tantangan utama adalah jangkauan pelaksanaan hingga tingkat desa, sehingga peran Polri sebagai penggerak dan fasilitator menjadi sangat vital.

“Kami berterima kasih atas dukungan Polri. Saat ini Kementan sedang menyusun juknis pelaksanaan dan pengadaan traktor roda dua untuk mempercepat tanam jagung,” ujar Yudi.

Dalam rapat ini, turut dibahas kendala di lapangan, salah satunya di Kampung Aib, Jayapura, di mana pertumbuhan jagung terhambat karena kesalahan teknis awal dan curah hujan tinggi. Tim penyuluh dan BSIP telah diterjunkan untuk menangani permasalahan tersebut.


Sementara itu, Brigjen Pol. Langgeng Purnomo, Wakil Ketua Gugus Tugas Polri, menegaskan bahwa Polri berperan sebagai penggerak dan pengawal program. Dengan dukungan kelembagaan hingga Bhabinkamtibmas, Polri membantu pembentukan kelompok tani, fasilitasi komunikasi antara petani dan dinas pertanian, serta pengawasan distribusi bantuan menggunakan Aplikasi Gugus Tugas Ketahanan Pangan.

Dua skema tanam digunakan dalam program ini: pola monokultur oleh kelompok tani, dan pola tumpang sari di lahan belum menghasilkan milik mitra seperti PTPN, Perhutani, dan perusahaan swasta. Hasil panen dijamin diserap BULOG dengan harga sesuai HPP.

“Polri tidak menjadi pelaksana teknis atau penyedia dana. Kami hadir untuk memastikan bantuan dari negara tersalurkan secara tepat dan transparan. Ini adalah wujud sinergi nyata menuju kemandirian pangan dan Indonesia Emas 2045,” tegas Brigjen Langgeng.

1
Melalui kerja sama strategis ini, diharapkan target produksi jagung nasional dapat tercapai, sekaligus membuka peluang kerja, menggerakkan ekonomi desa, dan memperkuat ketahanan pangan nasional dari akar rumput. (Humas Polri)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
tigantv_network

Formulir Kontak